sebuah HATI yang tidak akan pernah membenci. sebuah SENYUMAN yang tidak akan pernah pudar sebuah SENTUHAN yang tidak akan pernah Menyakiti dan Sebuah PERSAHABATAN yang tidak akan berakhir

Pages

Senin, 28 Desember 2020

BELAJAR DARI RUSA

 


"RENUNGAN UNTUK KITA BERSAMA"


Alkisah seekor rusa betina sedang sarat bunting. Ketika hampir detik-detik kelahirannya, rusa ini pergi ke suatu tempat yang jauh di pinggir hutan yang berdekatan dengan sungai.

Tiba-tiba..... 

sesuatu yang tidak ia bayangkan terjadi !

Terdengar suara gemuruh dari langit dan tiba-tiba tampak kilat yang menyambar kepermukaan bumi. Hutan kering ini terbakar dahsyat karena percikan api dari petir tersebut.

Ketika rusa ini menoleh ke kiri, 

tampak seorang pemburu telah siap melesatkan anak panah ke arahnya.

Saat menoleh ke kanan, 

ia pun terkejut melihat seekor singa lapar 

yang siap menerkamnya.

Maka tiada pilihan bagi rusa ini selain :

1. Mati dimangsa singa.

2. Mati terkena panah.

3. Mati terbakar.

4. Atau mati tenggelam karena melompat 

ke sungai.


Yang jelas ...

Bahaya mengancam dari berbagai penjuru 

dan tidak ada lagi kesempatan untuk berlari.

Lalu apa yang harus ia lakukan?

Bersedih dan merintih?

Menangis dan menjerit?

Atau ia harus berlari 

sementara kondisinya begitu lemah?

Atau menyerah pada keadaan?


Rusa pun pasrah. 

Dia hanya fokus untuk melahirkan bayinya.


Lalu apa yang terjadi?


Kilat-kilat yang menyambar mengganggu pandangan si pemburu. 

Akhirnya panah yang dilesatkan pun meleset dan mengenai si singa lapar. 

Singa malang itu mati seketika.


Tiba-tiba hujan datang begitu deras dan memadamkan kebakaran di hutan tersebut.

Pemburu lari mencari tempat berteduh dan tidak fokus lagi kepada rusa tersebut.

Rusa pun melahirkan dengan selamat !


Sahabatku....

Segala kesulitan menyerbumu dari segala arah. Masalah datang bertubi-tubi seakan tak memberimu kesempatan untuk bernafas lega.

Masalah di tempat bekerja,

masalah di dalam rumah,

masalah di jalan,

masalah dengan anak-anak kita semuanya datang bersamaan.

Seakan kamu tidak bisa lagi berbuat apa-apa..

Lalu apa yang harus dilakukan?

Jadilah seperti Rusa. 

Biarkan semuanya berjalan apa adanya.


Lakukan sesuatu yang mampu kau lakukan !

Selebihnya serahkan kpada ALLAH

Karena Allah lah yang mengatur jalan kehidupanmu..

Saudaraku...

Sungguh TUHAN menyayangi hamba-NYA melebihi kasih sayang ibu pada anak2nya.

DIA lah yang akan menyelesaikan semua masalahmu dan menyembuhkan luka-lukamu.

Jangan berkata,

"Ya Tuhan, 

aku memiliki masalah yang besar…"

Tapi katakanlah,

"Hei masalah, 

Aku memiliki ALLAH Yang Maha Besar!"


Allahu Akbar... !



Rabu, 02 Desember 2020

NGOBROL DENGAN PATUNG SAWAH


 NGOBROL DENGAN PATUNG SAWAH

Dia hanya diam saat Saudaranya berselisih bahkan ada yg saling mencaci-maki ,menghina & memfitnah. Kata dia "jika qt tdk bs mendamaikan/menyejukkan,lbh baik diam". 

Di zaman Rosulluloh perselisihan/perang itu Jelas,yg qt bela Nabi,pasti benarnya & musuhnya Abu Jahal pasti salahnya. Nah... sekarang ini yg berselisih sesama Saudara, kamu blm tentu benarnya & aq blm tentu salahnya, demikian jg qmu blm tentu salah & aq blm tentu benar. 

Ingat zaman Sahabat, perselisihan antara Mu'awiah & Ali, keduanya sama2 Sahabat, lantas siapa yg qmu bela & vonis bersalah.... Gusti Alloh kah qmu...  

Di zaman Rosulluloh jika dua org saudara berselisih, maka yg mendekati benar bernilai dua & yg mendekati salah bernilai satu.Wlpn berselisih dg saudara sendiri itu tetap tidak baik. 

Artinya tdk ada yg mutlak benar & mutlak salah...maka jgn membuly sikap org lain,& memaksakan sikapmu utk membela salah satunya, karena sikapmu jg blm tentu benar.... hentikan merasa paling benar sendiri ❤️❤️❤️❤️. 

Sang patung sawah merasa hidupnya tenang & damai, tidak ada kebencian, karena dia merasa bukan siapa2, tanpa dia/patung sawah Dunia ini tetap berjalan sesuai sunnatulloh, artinya keberadaan dia tidak penting samasekali 😀😀

Mari qt sruput Arak Arab alias Kopi, utk perdamaian & persaudaraan qt, wlpn bikin ketagihan,tp tetep Halal 🍵☕, Tetap Semangat Saudara2ku menjalani takdir masing-masing 💪💪

Selasa, 24 November 2020

MEMESAN KAVLING DI NERAKA



 *🔥Kisah Nyata Seorang Wanita Pemesan Kamar Di Neraka*🔥


Sahabat, sehubungan dengan beredarnya video artis NM yang menginginkan tinggal di neraka, maka kisah nyata ini sangat relevan untuk di posting kembali, sebagai i’tibar bagi kita semua, agar kita berhati2 dalam setiap ucapan kita, Aamiin. 

Suatu hari, seorang gadis yang terpengaruh dengan cara hidup masyarakat Barat menaiki sebuah bis mini untuk menuju ke tujuan di wilayah Iskandariah (Egypt = Mesir).

Malangnya walaupun tinggal di bumi yang terkenal dengan tradisi keislaman, pakaian gadis tersebut sangat menyolok mata. Bajunya agak tipis dan seksi hampir terlihat segala yang patut disembunyikan bagi seorang perempuan dari pandangan lelaki yang bukan mahramnya.

Usia nya sekitar 20 tahun.

Di dalam bis itu ada seorang tua yang dipenuhi uban dan menegurnya.

“Wahai pemudi Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang baik, yang sesuai dengan ketimuran dan adat serta agama Islam kamu, itu lebih baik daripada kamu berpakaian begini yang pastinya menjadi mangsa pandangan liar kaum lelaki…”, nasehat orang tua itu.

Namun, nasehat itu dijawab nya dengan jawaban mengejek,

“Siapakah kamu hai orang tua?

Apakah di tangan kamu ada kunci surga? Atau adakah kamu memiliki sejenis kuasa yang menentukan aku bakal berada di surga atau neraka?

Setelah menghamburkan kata-kata yang sangat mengiris perasaan orang tua itu, gadis itu tertawa mengejek panjang. Tidak cukup dengan itu, si gadis lantas coba memberikan telepon genggamnya kepada orang tua tadi sambil melafadzkan kata-kata yang lebih dahsyat,

“Ambil handphone-ku ini dan hubungilah Allah serta tolong pesankan sebuah kamar di neraka jahannam untukku,” katanya lagi lantas ketawa terkekeh-kekeh tanpa mengetahui bahwasanya dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan biadab.

Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawaban dari si gadis manis itu. Sayang wajahnya yang ayu tidak sama dengan perilakunya yang buruk.

Penumpang-penumpang yang lain turut terdiam ada yang menggelengkan kepala kebingungan.

Semua yang di dalam bis tidak menghiraukan gadis yang masih muda yang tidak menghormati hukum itu dan mereka tidak mau menasehatinya karena khawatir dia akan menghina agama lebih parah lagi.

Sepuluh menit kemudian bis pun tiba di perhentian. Gadis seksi bermulut lancang tersebut didapati tertidur di muka pintu bis. Pemandu bis termasuk para penumpang yang lain membangunkannya tapi gadis tersebut tidak sadarkan diri. Tiba-tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis. Sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya. Gadis itu telah kembali menemui Rabbnya dalam keadaan yang tidak disangka. Para penumpang menjadi cemas dengan berita yang menggemparkan itu.

Dalam suasana kalang kabut itu, tiba-tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan. Orang-orang segera berbuat untuk menyelamatkan jenazah tersebut. Tapi sekali lagi mereka terkejut. Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya. Mayatnya menjadi hitam seolah-olah dibakar api. Dua, tiga orang yang coba mengangkat mayat tersebut juga keheranan karena tangan mereka terasa panas dan hampir terbakar begitu menyentuh tubuh si mayat. Akhirnya mereka memanggil pihak keamanan untuk mengurusi mayat itu.

Apakah keinginannya memesan sebuah kamar di neraka dikabulkan Allah? Naudzubillahi min dzalik.

Sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa di atas segala sesuatu.

Saudara-saudariku,

Alangkah baiknya jika kisah nyata ini kita jadikan bahan renungan dan pelajaran kita sebagai seorang muslim. Jangan sekali-kali kita mempermainkan hukum Allah maupun sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dengan senda gurau atau dengan mengejek.

Semoga bermanfaat. 

Minggu, 08 November 2020

FILOSOFI ORANG JAWA

 


FILOSOFI JAWA

Filosofi bilangan dalam jawa. Dalam bahasa Indonesia :

21 Dua Puluh Satu, 

22 Dua Puluh Dua,...s/d

29 Dua Puluh Sembilan.

Dalam bhs Jawa tidak diberi nama Rongpuluh Siji, 

Rongpuluh Loro, dst; melainkan 

Selikur, Rolikur,...s/d Songo Likur. 


Di sini terdapat satuan LIKUR 

Yang merupakan kependekan dari (Linggih KURsi), artinya duduk di kursi.

Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “TEMPAT DUDUKNYA”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya; 


Ada penyimpangan pada bilangan 25, tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE.


SELAWE = (SEneng-senenge LAnang lan WEdok alias Wadon). 

Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan, yang ditandai oleh pernikahan. 

Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten).


Ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50. 

Setelah Sepuluh, Rongpuluh, 

Telung Puluh, Patang puluh, 

mestinya Limang Puluh. 

Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET. 

SEKET (SEneng KEthonan : suka memakai Kethu/tutup kepala topi/kopiah). Tanda Usia semakin lanjut, tutup kepala bisa utk menutup botak atau rambut yg memutih karena semirnya habis...

Di sisi lain bisa juga Kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sdh lebih taat beribadah...!

Pada usia 50 th mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya dan lebih berbagi untuk bekal memasuki kehidupan akherat yg kekal dan abadi...!.


Dan kemudian masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan Enem Puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK.

SEWIDAK (SEjatine WIs wayahe tinDAK). 

Artinya : sesungguhnya sudah saatnya pergi. Sudah matang...

Hrs sdh siap dipanggil menghadap Tuhan..


Semoga bermanfaat smoga tetap sehat semangat walau meh SWIDAK 


*yg merasa sewidak punjuL tidak boleh complain.... sambiL nutup kamus bahasa jawa.....yang gak bs bahasa jawa jangan nangis....


#--ELING lan WASPODO--#


# SALAM SEDULURAN AKUR SELAWASE 

NGATI ATI KELAWAN SIJINE ATI.

Sabtu, 31 Oktober 2020

TIGA WAKTU PALING MENAKUTKAN BAGI MANUSIA

 TIGA WAKTU PALING MENAKUTKAN BAGI MANUSIA



Dalam Al-Qur’an ALLAH SWT pernah memberi salam

khusus kepada Nabi Yahya dan Nabi Isa as, seperti dalam Firman-Nya,

وَسَلَٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا

"Dan salam (keselamatan) bagi dirinya pada hari lahirnya pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali." (QS.Maryam:15)

وَٱلسَّلَٰمُ عَلَىَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا

"Dan salam (keselamatan) semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali" (QS.Maryam:33)

Kali ini kita bertanya, kenapa ALLAH SWT Memberi salam di tiga waktu tersebut?

Ada 3 waktu yang paling menakutkan bagi manusia.

✳️ Waktu pertama adalah ketika hari kelahirannya, 

terbukti  dengan tangisan bayi ketika baru keluar dari perut ibunya.

✳️ Waktu kedua adalah hari ketika masuk ke alam kubur

(barzakh). Karena di alam ini, hijab dari manusia mulai terbuka dan ia mulai melihat secara nyata hasil dari amalnya di dunia.

✳️ Waktu ketiga adalah hari ketika dibangkitkan di padang Mahsyar. Seperti yang digambarkan ALLAH SWT

قُلُوۡبٌ يَّوۡمَٮِٕذٍ وَّاجِفَةٌ

اَبۡصَارُهَا خَاشِعَةٌ‌

"Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, pandangannya tunduk." (QS.An Nazi’at:8-9)

Hari disaat tidak ada yang dapat menolong kecuali amal baik kita di dunia ini.

ALLAH SWT Memberi salam di tiga waktu tersebut sebagai syarat keselamatan bagi Nabi Yahya dan Nabi Isa karena ketiganya adalah waktu yang paling menakutkan bagi manusia.

• Imam Ali bin Abi thalib pernah menggambarkan:

DAHSYATNYA alam kubur dalam bait-bait syairnya, Jika manusia diberi umur 1000 tahun dalam keadaan muda selalu sehat dan segala keinginannya terwujud, semua itu akan TERLUPAKAN dan TIDAK BERARTI ketika menghadapi malam pertama di alam kubur.

Marilah kita persiapkan segala upaya untuk menyambut hari itu, karena tidak ada seorang pun yang bisa lari darinya. Semoga kita termasuk orang-orang yang TERSENYUM disaat seluruh manusia dihinggapi ketakutan yang dahsyat.

Semoga Bermanfa'at.

Senin, 26 Oktober 2020

JANGAN SUKA JAHAT SAMA ORANG

 


BACA & RENUNGKANLAH.

Jika engkau diperlakukan tidak adil, orang menyakiti hatimu, melontarkan kata kasar kepadamu, atau berlaku jahat padamu. Maka permalukanlah ia dengan perilaku baikmu, balas ia dengan kebaikan. 

Cobalah renungkan!!!

Jika engkau jahat kepada orang, tiba-tiba ia datang menolongmu saat kesusahan, lalu ia begitu baik kepadamu, bukankah hati akan tersayat? dan sekejap hati akan mengeluarkan butiran sesal, dan bisikan, orang ini terlalu baik untuk disakiti. Jika hal itu tdak engkau rasa, sungguh hatimu mengeras.

Ingatlah, bahwa kejahatan tdak akan tuntas jika engkau pun harus menjelma jadi jahat. Ingat pula ketika Rasulullah membalas orang yang menghinannya dengan penuh kasih sayang dan dekapan cinta, dan orang itu sekejap tercengang dan meneteskan air mata penyesalan.


Self Reminder....

Sabtu, 24 Oktober 2020

SIAPAKAH YANG BERHAK MENGHAKIMI HATI ORANG LAIN




Siapakah yang berhak menghakimi hati seorang yan shalat, di saat berdiri penuh ketenangan?

Siapakah yang berhak menghakimi hati seorang yang bersedekah?

Siapakah yang berhak menghakimi hati orang-orang yang berbuat kebaikan?

Kadang kala manusia berani sekali berprasangka buruk atas perbuatan orang lain, bahkan memfitnahnya, menjadi hakim atas hati orang lain

Mengatakan "orang itu" hanya cari muka, hanya cari perhatian, berlagak alim, berlagak khusyuk, baca Qur’annya dimerdu-merduin, cuma pamer harta

Padahal diri kita sendiri tidak tahu bagaimana isi hati orang pasti dan sebenar - benarnya tetapi kita sudah tampil sebagai orang yang "Maha Mengetahui".

Umar bin Khattab pernah berpesan, 

"Jika seorang melakukan sesuatu hakimilah zhahirnya (lahirnya/yang tampak) saja, tetapi jangan kalian hakimi hatinya".

Jika seorang muadzin mengumandangkan adzan, misalnya cukuplah kita menghakimi bagaimana suara yang dikeluarkan

Jika merdu baiklah kita mendoakannya, tetapi jika tidak merdu, juga tidak menjadi masalah juga tetaplah kita menyikapi dengan hati yang baik.

Janganlah kita hakimi hati "dia" hanya mencari pujian orang dengan suara adzannya Orang shalat, bisalah kita menghakimi gerakan shalatnya salah atau benar, janganlah kita hakimi "dia”
berlagak khusyu' saja biar dilihat orang.

== Hakimi Dirimu Sendiri==

Sudah seharusnya kita sibuk menghakimi hati diri kita sendiri, karena kita punya pengetahuan akan diri kita sendiri ketimbang kita menghakimi hati orang yang
kita tidak Allah berikan kemampuan kepada manusia untuk memiliki pengetahuan akan hal itu.

Allah yang Maha mengetahui, tidak ada sesuatupun  yangterlewatkan dariNya, tidak ada yang tersembunyi, apalagi membohongi diriNya.

Dia-lah Allah yang berhak menghakimi hati seseorang, apakah seseorang itu ikhlas atau riya.

Menghakimi hati seorang hanya menambah pekerjaan yang sia-sia, menambah sesak pikiran, menambah racun dan penyakit hati, dan semua itu menyebabkan jiwa rusak, jika jiwa rusak maka rusaklah perbuatan manusia.



MENEMANI MAYAT SELAMA 40 HARI



Alkisah seorang Konglomerat yang sangat kaya raya menulis surat wasiat: 

"Barang siapa yang mau menemaniku selama 40 hari di dalam kubur setelah aku mati nanti, akan aku beri warisan separuh dari harta peninggalanku."

Lalu ditanyakanlah hal itu kepada anak-anaknya apakah sanggup menjaganya di dalam kubur nanti

Tapi anak-anaknya menjawab, "Mana mungkin kami sanggup menjaga ayah, karena pada saat itu ayah sudah menjadi mayat."

Keesokan harinya, dipanggillah semua adik-adiknya.

Dan beliau kembali bertanya, "Adik-adikku,

sanggupkah diantara kalian menemaniku di dalam kubur selama 40 hari setelah aku mati nanti? 

Aku akan memberi setengah dari hartaku!"

Adik-adiknya pun menjawab, "Apakah engkau sudah gila Mana mungkin ada orang yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah.

Lalu dengan sedih Konglomerat tadi memanggil ajudannya untuk mengumumkan penawaran istimewanya itu ke se antero negeri.

Akhirnya, sampai jugalah pada hari di mana

Konglomerat tersebut kembali ke Rahmatullah.

Kuburnya dihias megah laksana sebuah peristirahatan termewah semua perlengkapannya.

Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang Tukang Kayu yang sangat miskin mendengar pengumuman wasiat tersebut. Lalu Tukang Kayu tersebut dengan tergesa-gesa segera datang ke rumah Konglomerat tersebut untuk memberitahukan kepada ahli waris akan kesanggupannya.

Keesokan harinya dikebumikanlah jenazah Sang Konglomerat Si Tukang Kayu pun ikut turun ke dalam liang lahat sambil membawa Kapaknya. Yang paling berharga si Tukang Kayu hanya Kapak, untuk bekerja mencari nafkah.

Setelah tujuh langkah para pengantar jenazah meninggalkan pemakaman, datanglah Malaikat Mungkar dan Nakir ke dalam kubur tersebut.

Si Tukang kayu menyadari siapa yang datang, ia segera agak menjauh dari mayat Konglomerat. Di benaknya sudah tiba saatnya lah si Konglomerat akan diinterogasi oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.

Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Malaikat

Mungkar-Nakir malah menuju ke arahnya dan bertanya "Apa yang kau lakukan di sini?"

Aku menemani mayat ini selama 40 hari untuk mendapatkan dari harta warisannya", jawab si Tukang kayu.

Apa saja harta yang kau miliki?", tanya Mungkar-Nakir.

"Hartaku cuma Kapak ini saja, untuk mencari rezeki", jawab si Tukang Kayu.

Kemudian Mungkar-Nakir bertanya lagi, "Dari mana kau dapatkan Kapakmu ini?"

"Aku membelinya", balas si Tukang Kayu.

Lalu pergilah Mungkar dan Nakir dari dalam kubur tersebut

Besok di hari kedua, mereka datang lagi dan bertanya,

"Apa saja yang kau lakukan dengan Kapakmu?"

"Aku menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar, lalu aku jual  ke pasar", jawab tukang kayu.

Di hari ketiga ditanya lagi, "Pohon siapa yang kau tebang dengan Kapakmu ini?"

"Pohon itu tumbuh di hutan belantara, jadi ngak ada yang punya", jawab si Tukang Kayu.

"Apa kau yakin?", lanjut Malaikat.

Kemudian mereka menghilang.

Datang lagi di hari ke empat, bertanya lagi "Adakah kau potong pohon-pohon tersebut dengan Kapak ini sesuai ukuranya dan beratnya yang sama untuk dijual?"

"Aku potong dikira-kira saja, mana mungkin ukurannya bisa sama rata", tegas tukang kayu.

Begitu terus yang dilakukan Malaikat Mungkar Nakir,

datang dan pergi sampai tak terasa sekarang 39 hari sudah. Dan yang ditanyakan masih berkisar dengan Kapak tersebut.

Di hari terakhir yang ke 40, datanglah Mungkar dan Nakir sekali lagi bertemu dengan Tukang kayu tersebut Berkata Mungkar dan Nakir, "Hari ini kami

akan kembali bertanya soal Kapakmu ini".

Belum sempat Mungkar-Nakir melanjutkan

pertanyaannya, si Tukang kayu tersebut segera melarikan diri ke atas dan membuka pintu kubur tersebut Ternyata di luar sudah banyak orang yang menantikan kehadirannya untuk keluar dari kubur tersebut.

Si Tukang Kayu dengan tergesa-gesa keluar dan lari meninggalkan sambil berteriak, "Kalian ambil saja semua bagian harta warisan ini, karena aku sudah tidak menginginkannya lagi.

Sesampai di rumah, si Tukang Kayu berkata kepada  istrinya 

"Aku sudah tidak menginginkan separuh harta warisan dari mayat itu."

Di dunia ini harta yang kumiliki padahal cuma satu Kapak ini, tapi Malaikat Mungkar-Nakir selama 40 hari yang mereka tanyakan

dan persoalkan masih saja di seputar Kapak ini.

Bagaimana jadinya kalau hartaku begitu banyak?

Entah berapa lama dan bagaimana aku

menjawabnya."

Dari Ibnu Mas’ud RA dari Nabi Muhammad SAW

bahwa beliau bersabda, "Tidak akan bergerak tapak kaki Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara, yaitu umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnyad kemana dibelanjakannya,

ilmunya sejauh mana diamalkan?" (HR. Turmudzi)

Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang

menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari).








Sabtu, 22 Agustus 2020

BALON

 BALON

Seorang guru yang bijaksana pernah membawa balon ke sekolah, menyuruh murid-muridnya untuk meniup dan menuliskan nama-nama mereka masing-masing di tiap balon.


Setelah anak-anak melemparkan balon mereka ke aula, guru itu bergerak ke aula untuk mencampur semuanya.


Anak-anak diberi waktu lima menit untuk menemukan balon dengan nama mereka di atasnya, tetapi meskipun mereka mencari dengan panik, tidak ada yang menemukan balon mereka sendiri.


Kemudian guru tersebut menyuruh mereka untuk mengambil balon yang paling dekat dengan mereka dan memberikannya kepada orang yang namanya tertera di atasnya. dalam waktu kurang dari dua menit, semua orang memegang balonnya sendiri.


Guru tersebut berkata kepada anak-anak ini, “Balon-balon ini seperti kebahagiaan.

Engkau tidak akan menemukannya ketika dirimu hanya mencari milikmu sendiri. tapi jika kita peduli dengan memberi kebahagiaan orang lain. itu pada akhirnya akan membantu kita menemukan kebahagiaan kita sendiri.


Bahagia itu sederhana, perlakukan orang lain seperti Kita ingin diperlakukan.


Telinga diciptakan untuk lebih banyak mendengar ,Mulut di ciptakan Tuhan untuk lebih berkata-kata lembut, memberi semangat, menghibur, memuji, memaafkan. hindari dari berucap kata-kata yang kasar, keras, menghina, Dan intimidasi yang bisa melukai orang-orang terdekat dan sekitar anda....


Salam sukses berkelimpahan untuk kita semua..Aamiin YRA.

Kamis, 20 Agustus 2020

Keistimewaan Muharram

Khutbah Jumat: 

Keistimewaan Muharram dan Hikmah Hijrah

Khutbah I   اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ    اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَارْ، تَذْكِرَةً لِأُولِى الْقُلُوْبِ وَالْأَبْصَارْ، وَتَبْصِرَةً لِّذَوِي الْأَلْبَابِ وَالْاِعْتِبَارْ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِٰلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهْ الْمَلِكُ الْغَفَّارْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  سَيِّدُ الْخَلاَئِقِ وَالْبَشَرْ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأٰلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَطْهَارْ. أَمَّا بَعْدُ.   فَيَآأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ فِيْ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ،  بِسْمِ ٱللّٰهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيمِ .    إِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوا وَجَٰهَدُوا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أُولَٓئِكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللهِۚ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ.     Saudara-saudara Kaum Muslimin, jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,   Bulan Muharram adalah satu di antara bulan-bulan yang mulia (al-asyhur al-hurum), yang diharamkan berperang di bulan ini. Ia dipandang bulan yang utama setelah bulan Ramadhan. Oleh karenanya, kita disunnahkan berpuasa terutama pada hari ‘Asyura, yakni menurut pendapat mayoritas ulama, tanggal 10 Muharram. Di antara fadhilah bulan Muharram, adalah ia dipilih oleh Allah subhanahu wata’ala sebagai momen pengampunan umat Islam dari dosa dan kesalahan.    Keistimewaan bulan Muharram ini lebih lanjut karena dipilih sebagai awal tahun dalam kalender Islam. Untuk itu, marilah kita bersama-sama mengulas kembali sejarah tahun baru Hijriah, yakni sejarah penanggalan atau penetapan kalender Islam, yang diawali dengan 1 Muharram. Mengapa para sahabat memilih bulan Muharram sebagai awal penanggalan Islam?    

Dalam kitab Shahih al-Bukhari, pada kitab Manâqib al-Anshâr (biografi orang-orang Anshar) pada Bab Sejarah Memulai Penanggalan, disebutkan,    عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ مَا عَدُّوْا مِنْ مَبْعَثِ النَّبِيِّ ﷺ وَلَا مِنْ وَفَاتِهِ مَا عَدُّوْا إِلَّا مِنْ مَقْدَمِهِ الْمَدِينَةَ.   

“Dari Sahl bin Sa’d ia berkata: mereka (para sahabat) tidak menghitung (menjadikan penanggalan) mulai dari masa terutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak pula dari waktu wafatnya beliau, mereka menghitungnya mulai dari masa sampainya Nabi di Madinah”.    

Hal itu dilakukan meskipun tidak diketahui bulan kehadirannya itu, karena sejarah itu sebenarnya merupakan awal tahun. Sebagian sahabat berkata pada ‘Umar, ”Mulailah penanggalan itu dengan masa kenabian”; sebagian berkata: ”Mulailah penanggalan itu dengan waktu hijrahnya Nabi”. ‘Umar berkata, ”Hijrah itu memisahkan antara yang hak (kebenaran) dan yang batil, oleh karena itu jadikanlah hijrah itu untuk menandai kalender awal tahun Hijriah”.    

Ma’âsyiral muslimîn hafidhakumullâh,   Setelah para sahabat sepakat mengenai peristiwa hijrah dijadikan sebagai awal penanggalan Islam, ada sebagian sahabat yang berpendapat bahwa untuk awal bulan Hijriyah itu: ”Mulailah dengan bulan Ramadhan”, tetapi ‘Umar radliyallahu 'anh berpendapat: ”Mulailah dengan Muharram”, itu karena Muharram merupakan masa selesainya umat Islam dari menunaikan hajinya. Lalu disepakatilah tahun baru hijriah itu dimulai dengan bulan Muharram.   Ibn Hajar dalam kitab Fath al-Bârî Syarah Kitab Shahîh al-Bukhârî mengatakan bahwa:    "Sebagian sahabat menghendaki awal tahun baru Islam itu dimulai dengan hijrahnya Nabi, itu sudah tepat. Ia melanjutkan, ada empat hal atau pendapat yang mungkin dapat dijadikan sebagai awal penanggalan Islam, yaitu masa kelahiran Nabi (maulid al-Nabi), masa diutusnya Nabi, masa hijrahnya Nabi, dan masa wafatnya Nabi. Tetapi pendapat yang diunggulkan adalah menjadikan awal tahun baru itu dimulai dengan hijrah karena masa maulid dan masa kenabian itu keduanya tidaklah terlepas dari kontradiksi atau pertentangan pendapat dalam menentukan tahun. Adapun waktu wafatnya beliau itu, banyak tidak dikehendaki oleh para sahabat untuk dijadikan sebagai awal tahun, karena mengingat masa wafatnya Nabi justru menjadikan kesedihan bagi umat. Jadi kemudian pendapat dan pilihan itu jatuh pada peristiwa hijrah. Kemudian mengenai tidak dipilihnya bulan Rabiul Awal sebagai awal tahun tetapi justru dipilih bulan Muharram sebagai awal tahun karena awal komitmen berhijrah itu ada pada bulan Muharram, sehingga cocoklah hilal atau awal bulan Muharram itu dijadikan sebagai awal tahun baru Islam.”    

Ma’âsyiral muslimîn hafidhakumullâh,   Menurut satu pendapat, ada banyak hikmah dipilihnya peristiwa hijrah sebagai penanda Kalender Islam, Tahun Baru Hijriah. Di antaranya adalah dengan peristiwa hijrah itu, umat Islam mengalami pergeseran dan peralihan status: dari umat yang lemah kepada umat yang kuat; dari perceraiberaian atau perpecahan kepada kesatuan negara; dari siksaan yang dihadapi mereka dalam mempertahankan agama kepada dakwah dengan hikmah dan penyebaran agama; dari ketakutan disertai dengan kesukaran kepada kekuatan dan pertolongan yang menenteramkan; dan dari kesamaran kepada keterang-benderangan. Di samping itu, dengan adanya hijrah itu terjadi peristiwa sungguh penting antara lain, perang Badar, Uhud, Khandaq dan Perjanjian Hudaibiyah (Shulh al-Hudaibiyah), dan setelah 8 (delapan) tahun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hijrah di Madinah, beliau kembali ke Makkah al-Mukarramah dengan membawa kemenangan yang dikenal dengan Fath Makkah. Itulah peristiwa-peristiwa yang penting kita ingat. Oleh karena itulah, Al-Quran menjadikan hijrah itu sebagai sebuah pertolongan. Al-Quran mengingatkan kita:   إِلَّۗا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُوْلُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللهَ مَعَنَاۖ فَأَنْزَلَ اللهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلَٰىۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ.   

“Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya: ”Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa Mahabijaksana” (QS. Al-Taubah [9]: 40).   Allah pun telah memuji orang-orang yang berhijrah, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. setelah hari kemenangan Fath Makkah bersabda:    لاَ هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوْا (مُتَّفّقٌ عَلَيْه). وَمَعْنَاهُ:لاَ هِجْرَةَ مِنْ مَكَّةَ لِأَنَّهَا صَارَتْ دَارَ إِسْلاَمٍ.   

”Tidak ada hijrah setelah penaklukan kota Makkah, akan tetapi jihad dan niat, dan jika kalian diminta untuk pergi berjihad maka pergilah” (Muttafaq ‘alaih dari jalur ‘Aisyah radliyallahu ‘anha) Maknanya: Tidak ada hijrah dari Makkah karena dia telah menjadi negeri Islam.    Hijrahnya Rasul dari Makkah ke Madinah yang terjadi pada tahun 622 M., bukanlah sekadar peristiwa dalam sejarah Islam, tetapi banyak petuah dan pelajaran berharga bagi kita, yang terpenting di antaranya adalah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika keluar dari Makkah berhijrah menuju Madinah itu tidaklah dalam keadaan membenci penduduk Makkah, justru beliau cinta kepada penduduk Makkah. Oleh karena itu ketika beliau keluar meninggalkan Makkah beliau berkata:    وَاللهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللهِ إِلَى اللهِ، وَلَوْلَا أَنِّيْ أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ (رواه الترميذي والنسائي عن عبد الله بن عدي بن حمراء رضي الله عنه)   Artinya ”Demi Allah, sungguh kamu (Makkah) adalah sebaik-baik bumi Allah, dan bumi Allah yang paling dicintai Allah, seandainya aku tidak dikeluarkan darimu (Makkah) maka tiadalah aku keluar --darimu.” (HR. al-Tirmidzi, al-Nasa’i, Ibn Mâjah dll, dari ‘Abdullâh bin ‘Addî bin Hamrâ’ radliyallahu ‘anhum).    Ini menunjukkan betapa kecintaan beliau kepada Makkah dan penduduk Makkah, sebagaimana maqalah populer menyatakan hubbul wathan minal iman, cinta tanah air adalah ekspresi kesempurnaan iman.   Dan satu hal yang penting dalam hijrah adalah bahwa hijrah itu adalah bermakna luas, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang mulia bahwa:    وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ (رواه البخاري)   

Artinya: ”Orang yang berhijrah itu adalah orang yang berhijrah, meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah” (HR. al-Bukhârî).    Hijrah di sini bermakna luas, meninggalkan adat atau tradisi fanatisme kesukuan, dan menegaskan hijrah itu meninggalkan dari segala yang dilarang oleh Allah dan yang di dalamnya membahayakan manusia.   

Ma’âsyiral muslimîn hafidhakumullâh,   Berdasarkan keterangan tersebut, dapat diambil kesimpulan berkaitan dengan memuliakan bulan Muharram dan memperingati tahun baru Hijrah. Bahwa  dalam memuliakan dan memperingati tahun baru Hijriah harus memperhatikan hikmah atau pelajaran yang berharga dari peristiwa hijrahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya, yang dapat disebutkan dalam tujuh poin penting berikut ini:   

1. Hijrah itu adalah perpindahan dari keadaan yang kurang mendukung dakwah kepada keadaan yang mendukung.   

2. Hijrah itu adalah perjuangan untuk suatu tujuan yang mulia, karenanya memerlukan kesabaran dan pengorbanan.   

3. Hijrah itu adalah ibadah, karenanya motivasi atau niat adalah untuk kebaikan dan kemaslahatan.   

4. Hijrah itu harus untuk persatuan dan kesatuan, bukan perpecahan.   

5. Hijrah itu adalah jalan untuk mencapai kemenangan.   

6. Hijrah itu mendatangkan rezeki dan rahmat Allah.   

7. Hijrah itu adalah teladan Nabi dan para sahabat yang mulia, yang seyogianya kita ikuti.   Kaum muslimin yang dikasihi Allah,   Demikianlah keistimewaan bulan Muharram dan poin-poin penting dari hikmah hijrah. Sebagai penutup khutbah ini, marilah kita renungkan firman Allah dalam surat al-Anfâl (8) ayat 74:   وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَنَصَرُوْاۧ أُوْلَٓئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَّهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيْمٌ.   

Artinya: Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi  pertolongan (kepada orang muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.   Demikian khutbah ini semoga bermanfaat. Semoga kita, keluarga kita, masyarakat kita, dan bangsa kita Indonesia, dapat berhijrah kepada kebaikan dan kemuliaan. Amin.    

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلُقْرءَانِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بمَا  فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.   

Khutbah II 

  نَحْمَدُ اللهَ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ، وَنَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِنَا. أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِٰلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.  اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةْ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ النَّهْضَةْ . أَمَّا بَعْدُ. أَيُّهَا النَّاسُ! أُوْصِيْكُمْ بتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.   فَقَالَ تَعَالَى مُخْبِرًا وَأٰمِرًا: إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.   اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ  وَبَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْراهَيْمَ فِي الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ....   اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمْؤُمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحاَجاَتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الِإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ بِمَا فِيْهِ صَلاَحُ الِإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ. رَبَّنَا أتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّءْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا. رَبَّنَا أتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ.   عِبَادَ اللهْ! إِنَّ اللهَ يَعْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاۤءِ ذِي اْلقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ اْلفَخْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ،  فَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمٍ يَّزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْا مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.     

Ustadz Ahmad Ali MD, Pengurus Lembaga Dakwah PBNU


Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/110353/khutbah-jumat--keistimewaan-muharram-dan-hikmah-hijrah-

Selasa, 11 Agustus 2020

KETIKA SAWAH TAK LAGI MENGHIDUPI PEMILIKNYA

KETIKA SAWAH TAK LAGI MENGHIDUPI PEMILIKNYA


Suatu hari, ada seorang petani yang duduk dipinggiran pematang dekat sawahnya sambil meneguk segelas teh yang sudah dingin. Sambil memandang tanaman padi miliknya, dia memandang dengan tatap kosong dan raut muka muram.

Saya menghampiri beliau dan menyapanya, dia tersentak kaget, mungkin tidak menyadari kehadiran saya yang tiba tiba atau mungkin dia lagi fokus memikirkan nasib tanamannya.

Dia akhirnya mempersilahkan saya duduk disampingnya, sambil menuangkan segelas teh dan mempersilahkan untuk minum.

Saya coba memulai menayakan kenapa koq kelihatan murung, sambil menyebulkan sebatang rokok yang hampir habis ke udara dia bercerita.

Akhir tahun 2019 dia menanam padi ¼ bau (ukuran luas tanah) seperti biasanya dia berharap sekitar bulan Maret akan memetik hasil yang memuaskan untuk kelangsungan hidup keluarganya. Dia mengungkapkan kegagalan panen bulan maret yang lalu, tak disangka setelah satu minggu tanam terjadilah banjir yang menggenangi sawahnya selama 4 hari semua benih padinya lenyap terbawa banjir padahal untuk sekali masa tanam sampai dengan panen dibutuhkan biaya operasional sekitar 7,2 juta/ha.

Dia pun tidak putus asa kembali menanami sawahnya dan pada bulan januari terjadi lagi banjir yang menggenangi sawahnya untungnya padi sudah berumur 3 minggu sehingga tidak banyak yang hanyut ataupun mati, dia dengan sabar merawat padinya hari demi hari sampai waktu panen kisaran bulan maret, awal masa pandemi covid 19 heboh dimedia massa maupun media sosial.

Dia pun bingung hasil panen padinya tidak ada yang mau menawar dengan harga tinggi di masa pandemi ini, harga Gabah Kering Panen (GKP) dimasa itu hanya kisaran Rp. 4000/kg atau turun 4,65 persen dari biasanya. Rata rata para bakul hanya mau menawar kisaran Rp. 3500 sampai Rp 3800 itupun kalau panennya bagus apalagi para bakul beralasan dimasa pandemi tenaga untuk panen mahal untuk sawah ukuran ¼ Bau paling tidak biaya operasional panen hampir Rp. 900.000,-, banyak yang bilang “kan sudah ada bantuan Alat Combain” iya memang alat tersebut dapat memangkas biaya hampir sepertiganya, tapi lihat kondisi lapangan combain hanya bisa digunakan apabila kondisi tanah kering, kalau basah ya tidak jalan tandasnya.

Dia pun menghitung hasil panennya, dari sawah yang ditanami hanya menghasilkan GKP sebesar ( ¼ X 0,7 ha = ¼ bau ) = 1,5 ton GKP (hasil ubinan), 1,5 x Rp 3.500,- = Rp. 5.250.000,- dikurangi biaya opersional ¼ x Rp. 7.200.000,- = Rp 1.800.000,- jadi hanya dapat hasil panen Rp. 5.250.000,- - Rp. 1.800.000,- = Rp. 3.450.000,- dibagi 4 bulan = hanya Rp. 862.500,-/bulan itulah yang dipaparkan petani. 

Dikala masyarakat berebut minta datanya masuk dalam penerima bantuan sosial akibat pandemi Covid 19, beliau tidak menghiraukan dan hanya merenungi dari tahun ke tahun produktivitas padi semaikn menurun.

Namun beliau tidak patah semangat, melanjutkan bercocok tanam lagi pada akhir bulan April dengan harapan dapat hasil yang lebih baik 4 bulan kedepan dengan hirukpikuknya wabah Covid 19, masa new normal dan sebagainya dia tidak patah semangat, namun Tuhan berkehendak lain, bulan agustus 2020 terjadilah wabah wereng yang menyerang tanaman padi, walaupun sudah mendapat bantuan obat untuk menangani namun masih saja tidak bisa diselamatkan semua, dia berasumsi saya dapat 50 persen dari hasil panen itu sudah hebat tandasnya.

Akhirnya beliau merenung dengan penghasilan bercocok tanam semakin tidak menentu hasilnya, pas kebetulan ada seseorang yang berprofesi sebagai pengembang perumahan dan menawarkan sawanya dijual untuk perumahan dengan harga tinggi, dia musyawarah dengan keluarganya tentang tawaran tersebut, alhasil akhirnya sawahnya dijual untuk pengembang dan beliu berusaha beralih keprofesi lain dengan modal hasil sawah yang dijual dengan harapan lebih baik daripada bertani. 

Munculah persoalan baru di pengembang dengan mengurug sawah untuk perumahan, tiba2 banyak orang yang menjustice pengurugan sawah tidak sesuai dengan aturan dan sebagainya. Inilah sebenarnya akar masalahnya, sebuah dilema baru “ KETIKA SAWAH TAK LAGI MENHIDUPI PETANI DAN BERUBAHNYA STATUS ALIH FUNGSI LAHAN DARI PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN”


Salah satu PR besar untuk memecahkan dilema ini, mudah2an kedepan akan terpecahkan.


Wallahu’alam bi showab.

Kamis, 06 Agustus 2020

SAKIT YANG TIDAK KUNJUNG SEMBUH

SAKIT YANG TIDAK KUNJUNG SEMBUH OBATNYA SEDEKAH

Seiring dengan bertambahnya jenis penyakit yang mendera kehidupan seperti sekarang ini,perbincangan masalah pengobatan cukuplah menarik untuk disimak.


Setiap manusia pernah mengalami sakit, baik itu sakit ringan ataupun berat, bahkan Rasulullah SAW juga menjelang wafatnya mengalami sakit. Ini sudah menjadi sunatullah dalam kehidupan. Islam mengajarkan kepada kita bahwa apapun sakit yang kita derita harus berusaha untuk melakukan pengobatan, berbagai bentuk ikhtiyar yang dilakukan secara islami tidak berarti kita tidak percaya kepada Allah, justru merupakan bentuk kepercayaan yang tinggi kepada Allah SWT. Karena penyakit adalah merupakan ujian kesabaran dan ketaqwaan, maka ikhtiar pengobatan akan mendapat pahala tersendiri dari Allah SWT.


Terdapat dua keniscayaan mutlak milik Allah SWT.yang sebenarnya tidak akan mampu di pungkiri oleh semua makhluk.Manusia pun begitu lemah untuk”menggugat” keniscayaan itu.Hanya manusia yang error imannya,yang tidak memahami masalah ini.


Pertama,bahwa Allah telah menurunkan penyakit,dan Dia bersama itu juga menurunkan obatnya.Allah akan memberikan kesembuhan kepada orang yang di kehendaki-Nya.Allah akan meletakkan obat sebagai sarana kesembuhan itu dimana saja yang Dia kehendaki.Mungkin saja obat itu ada pada obat-obat kimiawi,atau di dalam jamu-jamu tradisional,dan lain sebgainya.Termasuk juga,sangat mungkin sekali jika Allah berkehendak meletakkan obat bagi penyakit itu berada dalam amalan ibadah,seperti sedekah.Dan,tak ada kekuatan makhluk manapun di muka bumi ini yang mampu menentang kehendah Allah.


Kedua,tatkala Allah menghendaki sesuatu,Dia hanya berfirman”Jadilah”,maka terjadilah sesuatu itu.Dalam menyembuhkan berbagai penyakit yang di derita manusia Allah juga cukup berfirman,”Sembuhlah”,maka menjadi sembuhlah penyakit kita.Sangat mudah bagi Allah untuk melakukan semua ini,walaupun mungkin kita yang sakit telah melanglang buana dalam waktu yang panjang untuk mendapatkan obat bagi penyakit kita.Penyakit kita belum sembuh,karena pada hakekatnya Allah belum berfirman”sembuhlah”,yang benar benar sembuh penyakit kita.


Ada berbagai cara pengobatan yang diajurkan dalam islam yaitu dengan mendatangi dokter untuk berobat, berbekam, minum madu atau minum habasauda. Dalam kesempatan ini saya ingin mengingatkan kembali bahwa ada salah satu cara berobat yang dianjurkan Rosulullah SAW yang sering kali dilupakan yaitu dengan cara” bersedekah”,


ingatlah akan hadist Rasululllah yang berbunyi:
 “‘Obatilah penyakitmu dengan sedekah.”atau hadist yang lain berbunyi ”Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.”


  …“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Baihaqi)
 “Ujian yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya bisa dihapus dengan puasa, shalat, sedekah, dan amar makruf nahi munkar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

       Dari  hadist  ini kita diajarkan oleh Rasulullah untuk mencari pengobatan atau penyakit yang dialami dengan bersedekah secara iklas dijalan Allah. Karenanya wahai saudaraku apapun penyakit yang sedang dialami jangan lupa untuk meminta kesembuhan kepada Allah SWT salah satunya dengan bersedekah secara iklas, bila perlu dengan berdoa ya Allah aku bersedekah ini untuk penyembuhan penyakitku, atau untuk penyembuhan penyakit kedua orang tuaku, atau penyembuhan anakku.
         Mari kita simak  sebuah kisah keajaiban sedekah dalam menyembuhkan penyakit  yang di ceritakan di dalam kitab Sshahihul Targhib wat Tarhib 964 M dari Imam Baihaqi,bahwa ia berkata,”ada kisah Syaikh hakim Abi’Abdillah,bahwa ia memiliki bisul di wajah dan telah di obati dengan berbagai macam obat,tetapi tak kunjung sembuh juga,sudah hampir satu tahun lamanya bisul tersebut menghinggapi wajahnya.Kemudian ia meminta kepada Ustadz Imam Abu’Usman Ash-Shobuni untuk mendoakannya di amini oleh banyak orang.Pada jumat berikutnyan ada seorang wanita yang menyampaikan selembaran surat yang mengatakan bahwa sesampainya di rumah,ia kemudian bersungguh-sungguh dalam mendoakan Hakim Abu ‘Abdillah pada malam harinya.Lalu dalam tidurnya,ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW yang seakan-akan bersabda kepadanya,” Katakan kepada Abu’Abdillah agar melapangkan air bagi kaum muslimin.”Kemudian aku membawa surat tersebut kepada hakim.Lalu hakim memerintahkan agar membuat galian di depan pintu rumahnya.Setelah galian tersebut selesai di kerjakan,beliau memerintahkan agar memenuhi galian tersebut dengan air dan kerikil.Orang-orangpun mulai mengambil air tersebut untuk minum.Tidak sampai satu pekan,tanda-tanda kesembuhan telah nampak pada Abu’Abdillah.Maka wajahnya telah kembali tampan seperti sedia kala.Setelah peristiwa itu beliau maish hidup selama beberapa tahun

Dari kisah ini kita sampai suatu ketika datanglah secercah harapan dan terbukalah pintu solusi,betapa sedekah bermanfaat besar untuk penyembuhan berbagai macam penyakit.


Terakhir saya berdoa semoga siapapun yang membaca tulisan sederhana ini setelahnya kemudian menjadi rajin bersedekah, dan siapapun yang bersedekah tersebut maka  semoga akan diangkat penyakitnya oleh Allah, akan dilapangkan rejekinya, akan di panjangkan umurnya dalam barokah, akan dilekuarkan dari kesulitan hidup, akan diberikan kesabaran dan kekuatan dalam ujian hidup serta dijadikan bahagia dunia akherat. amien

Oleh: Toungat

Dosen STAI Darul Arafah –Laubakeri Deliserdang Sumatera Utara

Senin, 03 Agustus 2020

TIDAK PERLU TERKENAL DI BUMI

TAK DIKENAL OLEH PENDUDUK BUMI, TAPI
DIKENAL OLEH PENDUDUK LANGIT

Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

“Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji,” pinta Ibunya. Uwais tercenung, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kendaraan.

Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Olala, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. “Uwais gila.. Uwais gila…” kata orang-orang. Yah, kelakuan Uwais memang sungguh aneh.

Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.

Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kg, begitu juga dengan otot Uwais yang makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk menggendong Ibunya.

Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Makkah! Masya Alloh, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya. 

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka'bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka'bah, ibu dan anak itu berdoa. "Ya Allah, ampuni semua dosa ibu," kata Uwais. "Bagaimana dengan dosamu?" Tanya ibunya heran. Uwais menjawab, "Dengan terampunnya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari ibu yang akan membawa aku ke surga"

Masya Alloh, itulah keinginan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun memberikan karunia nya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih di tengkuknya. 

Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuk? Itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasullullah Shallallohu 'Alaihi Wasallam untuk mengenali Uwais. 
Beliau berdua sengaja mencari Uwais disekitar Ka'bah karena Rasullullah Shallallohu 'Alaihi Wasallam berpesan "Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat Makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. 

Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia minta tolong untuk kamu berdua. "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jumat, 24 Juli 2020

FILOSOFI KLEPON

Pulang kerja bukanya d sediakan kopi,  malah di siapi kue REMPON eh klepon ma my bojo

*Filosofi Klepon*

Orang Jawa banyak memberikan 'pasemon' atau arti yang mendalam pada setiap hal, tak luput juga dalam hal makanan.

Klepon sendiri merupakan petunjuk dalam laku hidup...
Klepon = Kanti lelaku Pesti Ono... Dengan laku "prihatin" pasti ada jalan keluar.

Klepon adalah lambang kelembutan, ketepatan, kesabaran, keuletan serta ketelitian.

Komposisi klepon harus tepat, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih...

Kualitas klepon juga ditentukan oleh setiap komposisi bahan dasar yang dipilih... Artinya kalau mau lelaku tidak boleh asal, ada syarat dan ketentuannya.

Makna klepon sendiri adalah hidup itu tidak cukup bermodal komposisi duniawi yang pas, tetapi juga butuh keuletan, kesabaran dan ketelitian.

Cara makannya pun beda, mulut harus 'mingkem' (tertutup rapat), tidk boleh terbuka, nanti muncrat...artinya jaga bicaramu supaya tidak menjadi "harimau"mu.

"Howo kang metu Soko Tutuk iro, ginowo Sabdo kang malati... Sabdo dadi... dan seterusnya"

Makan harus 'mingkem' biar bisa merasakan manisnya gula aren... Artinya untuk menemukan makna hidup... "Diamlah"... Rasakan "kedalam" dirimu, kamu akan menemukan solusinya disana...

Keren tho artinya Klepon...
Banyak pembelajaran hidup di dalamnya.


#Filosofi Klepon
#Pembelajaran Hidup

Lencana Facebook